Bupati Tulang Bawang melepas 10 orang yang merupakan perwakilan dari beberapa kelompok tani, yakni 6 orang dari kecamatan Rawapitu, 3 orang dari Rawa Jitu Selatan dan 1 orang penyuluh pertanian di rumah dinas Bupati pada hari Selasa(13/09), untuk mengikuti pelatihan penangkaran benih padi yang akan dilaksanakan pada Institut Pertanian Bogor (kampus IPB).
Para petani yang dikirim merupakan hasil seleksi dari masing-masing kelompok tani akan dilatih oleh IPB untuk melakukan penangkaran benih jenis/varietas unggulan yang merupakan hasil penelitian dari IPB yang cocok untuk dikembangkan di Kabupaten Tulang Bawang.
Sebagaimana sebelumnya para peneliti dari IPB telah melakukan survey langsung ke beberapa wilayah pertanian di Tulang Bawang untuk melihat secara langsung kondisi lahan pertanian di Kabupaten Tulang Bawang.
Pada kesempatan ini Bupati berpesan kepada para peserta agar sungguh-sungguh mengikuti seluruh tahapan pelatihan ini, karena kesempatan ini merupakan kesempatan emas bagi Kabupaten Tulang Bawang, mengingat dari seluruh Kabupaten yang ada, hanya ada 4 Kabupaten yang dipilih oleh IPB untuk mengembangkan varietas ini.
Selanjutnya IPB juga akan melakukan pendampingan teknis langsung di lapangan pada saat proses penangkaran berlangsung.
Bupati menyampaikan bahwa penangkar membutuhkan keahlian yang khusus dan lebih dari petani biasa, dan beliau juga mengatakan pihak IPB selain melihat potensi pertanian, juga kemampuan dan semangat juang petani Tuba cukup besar sehingga hal tersebut merupakan pertimbangan IPB memilih Kabupaten Tuba menjadi salah satu dari 4 Kabupaten se-Indonesia untuk melakukan pengembangan varietas ini.
Bupati menambahkan bahwa hal ini merupakan salah satu ‘langkah terobosan’ Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang dengan bekerjasama dengan IPB sebagai perguruan tinggi yang notabene sebagai perguruan tinggi yang menghasilkan peneliti yang telah terbukti handal dengan hasil penelitiannya terutama di bidang pertanian.
Bupati juga mengharapkan kedepan agar sepulangnya dari pelatihan, para peserta dapat mengaplikasikan apa yang telah diterima selama pelatihan dan dapat ‘mengetuktularkan’ pengetahuannya kepada petani lain, sehingga lebih jauh diharapkan Kabupaten Tulang Bawang dapat menjadi slah satu ‘Sentra Benih Padi’ secara nasional.
Pada kesempatan ini Bupati meminta agar Bumkam/Bumakam yang ada dapat mengambil peran dalam hal mengelola secara bisnis hasil penangkaran benih ini nantinya. Artinya bahwa BUmkam dan Bumakam yang ada diharapkan dapat menampung hasil panen benih dari petani untuk kemudian diproses dan dikemas secara baik sehingga dapat dipasarkan dengan hasil yang lebih menguntungkan. Sinergi antara petani penangkar dan Bumkam/Bumakam, akan berdampak pada kesejahteraan petani khususnya penangkar benih, serta meningkatkan pendapatan kampung.
“Ini salah satu bukti kesungguhan kami dalam terus berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan, karena Penghasilan petani penangkar jelas lebih besar dari penghasilan petani biasa, artinya bahwa jika benih yang dihasilkan dikelola secara bisnis dan profesional oleh Bumkam dan Bumakam yang ada, artinya bahwa secara laqngsung pendapatan petani meningkat dan Pendapatan Kampung juga meningkat karena keuntungan Bumkam dan Bumakam merupakan salah satu pendapatan kampung”, papar beliau. (*ars)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar